Ibu Kartini Pembangkit Jiwa Perempuan Indonesia

Diposting oleh Summer Coffee on Sabtu, 21 April 2012


Raden Adjeng Kartini atau yang akrab dipanggil Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh yang gigih dan juga merupakan pahlawan yang melawan garis ketidakadilan, dari surat-surat beliau di masa silam memperlihatkan betapa gigihnya beliau yang ingin merubah nasib kaum-kaum perempuan pribumi yang harus ditindas oleh kondisi sosial dan menggambarkan bagaimana akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.

Banyak kritikan beliau yang masuk terhadap bagaimana keadaaan sosial saat itu dan bagaimana penderitaan perempuan Jawa yang harus mau mengalah pada kaum Laki-laki karena atas nama agama.

Kartini yang lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Semasa hidupnya R.A Kartini termasuk anak yang rajin dan gemar membaca buku karena itulah dia mendapat kesempatan beasiswa untuk melanjutkan sekolah keluar negri ke belanda. Namun kesempatan itu belum di manfaatkan oleh RA kartini karena harus menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat.

Namun perjuangan RA kartini tak sampai di situ , Setelah menikah dia mendirikan sekolah khusus perempuan di berbagai tempat. Hal ini di dukung sepenuhnya oleh suaminya perjuangan RA Kartini berhenti katika dia menghembuskan nafas yang terakhir di usia yang tergolong muda yaitu 25 tahun, Pada tanggal 17 september 1904. karena perjuangan terhadap perempuan yang dulunya tidak boleh sekolah membuat seakan dunia berubah karena perjuangan RA kartini, karena Itulah Muncul Buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" oleh Mr.J.H Abendanon.

Dari Biografi RA kartini diatas membuat kita salut akan perjuangan untuk mendapatkan hak seorang wanita yang dulu tidak boleh mendapatkan pendidikan dan sekarang seorang wanita boleh mendapatkan pendidikan sampai jenjang yang dia mampu. Oleh karena itu untuk mengenang perjuangan dan Budayawan R.A Kartini setiap tanggal 21 April setiap tahunnya di peringati sabagai Hari Kartini.

Kita sebagai generasi penerus harus mencontoh Perjuangan R.A kartini yang dengan gigihnya memperjuangkan haknya sebagai kaum wanita dan tak pantang menyerah sebelum titik darah penghabisan. Dalam kita memperingati Hari kartini tahun ini jangan hanya di isi dengan kegiatan yang bersifat sementara contoh: lomba, karya busana dan lain - lain tapi lebih menuju kepada sesuatu yang bersifat perjuangan yang akan lebih berguna bagi kita sendiri, orang lain bahkan untuk negara. Bila semua itu bisa berjalan pasti Indonesia akan menjadi negara yang Raya, kuat dan berbudaya.

"Selamat hari Kartini, wanita diciptakan bukan untuk dihina dan diperbudak tetapi untuk dilayani dan diberikan kasih, cinta dan sayang karena mereka adalah sosok dibalik kesuksesan kita"

Related Post:

Komentari

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar