Home » fenomena » Google+ Adalah Kesalahan Besar Google
Google+ Adalah Kesalahan Besar Google
Diposting oleh Summer Coffee on Kamis, 15 Maret 2012
Fokus Google di jejaring sosial dan iklan dianggap sebagai sebuah kesalahan. Seorang mantan petinggi Google yang kini pindah ke Microsoft blak-blakan tentang hal ini.
James Whittaker, dulunya menjabat sebagai engineering director di perusahaan yang bermarkas di Mountain View tersebut sebelum pindah ke perusahaan 'tetangga'.
Di blog Microsoft Developer Network, ia menjelaskan alasannya cabut dari Google. "Google yang dulu adalah sebuah perusahaan teknologi yang mendorong karyawannya untuk berinovasi," tulis Whittaker.
"Dan Google yang aku tinggalkan sekarang adalah sebuah perusahaan iklan dengan single corporate-mandated focus," tambahnya.
Dalam curhatnya, Whittaker turut menyoroti perbedaan bekas perusahaannya saat di bawah kepemimpinan CEO Eric Schmidt dan Larry Page. Di bawah Schmidt, Google menjadi perusahaan yang menekankan pada inovasi.
Dituturkan lebih lanjut olehnya, Google memicu karyawannya untuk menggali sisi kewirausahaan mereka dengan iming-iming award dan bonus. Iklan, kala itu hanya menjadi layaknya 'background'.
Sedangkan saat Page memimpin, fokus Google bergeser. Di mata Whittaker, Google ingin mendedikasikan pembuatan produk yang bernuansa sosial di mana langkah ini dinilai tidak tepat.
Oleh karena itulah, situs jejaring Google+ dianggapnya sebagai sebuah kegagalan. Whittaker, yang bergabung dengan Google pada tahun 2009 mendeskripsikan budaya Google menjadi 2 era: 'Sebelum Google+' dan 'Sesudahnya'.
Persaingan dengan Facebook menurutnya sulit untuk dimenangkan. "Era 'after' Google+ sangat-sangat menyedihkan," ujarnya seperti dilansir detikINET dari CNN, Kamis (15/3/2012).
Kritikan pada Google sendiri tak hanya datang dari mantan timnya. Dan Olds, analis dari The Gabriel Consulting Group mengatakan, "Google yang lama mencoba membesut produk yang keren untuk user dan iklan akan mengikutinya."
"Sedangkan Google yang baru mencoba untuk memuaskan pengiklan, bukan user-nya," pungkas Olds.
Sumber:
Related Post:
fenomena
- 11 Malam Begadang Nonton Euro, Lelaki di China Meninggal
- Andres Iniesta, Captain Tsubasa di Dunia Nyata
- Video: Pesona Dari Tribun Kroasia
- Video Seorang Pria Pecahkan Rekor Memegang 1000 Payudara Wanita
- Kontroversi Film Soegija Dianggap Pengaruhi Iman Seseorang
- Pelangi di Pertandingan Lecce vs Juventus
- Misteri Sosok Perempuan Di Api Obor Monas
- Fenomena Munculnya Lafadz Allah Pasca Gempa Aceh
- Lagu Iwak Peyek Dalam Versi Band Inggris
- Twitter Quitter, Membuat Banyak Selebriti Tinggalkan Twitter
- Reggae, Bukan Hanya Pantai Dan Ganja
- Night Life In Bandung, Hot Party
- Website Khusus Selingkuh Dibanjiri Para Istri
- Lewat Twitter Anak SMA Ajak Bintang Porno Jadi Pacar Satu Malam
- Tendangan Kungfu Ke Kepala Bocah 12 Tahun
- Nyanyikan Lagu Adele, Balita Ini Ngehits Di Youtube
- Google Earth Pertemukan Ibu Dan Anak Yang Terpisah 25 Tahun
- Kamseupay Istilah Jadul Yang Mendadak Gaul
- Tristan Alif Naufal, 'Messi' Baru Dari Indonesia
- Mantan Karyawan Microsoft Ungkap Kebobrokan Windows 8
- 5 Akun Twitter Dari Indonesia Dengan Follower Terbanyak
- Misteri Angka 13
- Foto Fenomena Mirip Tsunami Di Qiantang, China
- 5 Band Dalam Negeri Yang Diam-diam Go International
Komentari
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar