Bicara Dengan Hati

Waktu yang mempertemukan kita. Menyusun huruf merangkai tutur. Seucap kata membuat kita saling mengenal. Seiring waktu menciptakan rindu. Tanpa terasa ada sesuatu yang menggetarkan jiwa. Mungkinkah kau disana juga merasakan yang sama?

Melihat tidak dengan mata. Mendengar tidak dengan telinga. Namun semuanya dengan hati. Yaa... Hati yang berbicara. Merasa meski jauh di mata. Logika berkata ini tak nyata. Melalui angin ku sampaikan rinduku. Melalui langit ku gambarkan parasmu. Memang mulai kurasakan, malam-malamku menjadi lebih panjang tatkala rindu ini mulai datang. Akhirnya aku hanya meminta. Izinkan aku tetap menyimpan bayangmu. Walau hanya semu. Biarlah hanya bayangmu yang selalu hidup d anganku. Terkunci rapat dalam ruang di memoriku.