Bahkan sampai sekarang, aku tak yakin mempunyai teman. Entah kenapa, aku merasa harga sebuah pertemanan sama halnya dengan harga seorang tukang ojek. Sangat rendah bukan. Dan kini seorang teman seolah olah hanya jadi penjual jasa. Bukankah sangat menyimpang dari arti pertemanan sebenarnya.
Aku tidak ingin munafik, akupun pernah seperti itu. Tapi setidaknya aku lebih sering merasakan jadi seorang teman yang jadi penjual jasa. Di pandang sebelah mata. Bahkan mereka yang mengaku sahabat selamanya berkhianat seolah olah kesalahanku terlampau besar dan tak mungkin memaafkan. Kalau sudah seperti ini aku hanya bisa bertanya pada diriku sendiri, lebih besar mana kesalahan mereka atau kesalahan yang aku pun tak tahu dimana letak kesalahan itu.
So,,, aku cuma ingin berpesan, hargai sahabat kamu, kamu ngga pernah tahu gimana perasaannya saat kamu datang hanya karena kebutuhan. Bukan tulus karena ingin menemaninya. Suatu saat, saat dia uda pergi, kamu akan tahu bahwa kamu kehilangan sosok terpenting dalam hidupmu.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar