Sunarto: Manajemen Tidak Hargai Pemain

Diposting oleh Summer Coffee on Senin, 06 Februari 2012

Pertandingan kemarin antara Arema Indonesia melawan Persiba Bantul yang dimenangkan oleh Persiba Bantul lewat gol tunggal Ezequel Gonzalez pada menit 63.



Pertandingan yang disaksikan hampir 15000 penonton ini berlangsung membosankan dan cenderung kasar. Bahkan wasit harus mengeluarkan 2 kartu kuning untuk Persiba Bnatul dan 2 kartu kuning untuk Arema serta 1 kartu merah untuk striker Arema Sunarto yang baru masuk menggantikan Legimin Raharjo.

Kartu merah ini diberikan oleh wasit setelah Sunarto bertindak agresif dengan menendang bola kepada pemain lawan yang terkapar dilapangan. Dengan penuh emosi Sunarto menendang keras bola yang diambilnya tersebut dan mengenai telak ke tubuh pemain Persiba. Kartu kuning kedua untuk Sunarto dan memaksa wasit harus mengeluarkan dirinya. Dikeluarkannya Sunarto ini juga membuat posisi Arema semakin sulit dalam upaya mengejar ketertinggalan 1 gol.

Seusai pertandingan, Sunarto mengatakan bahwa sikapnya tersebut karena efek dari carut marutnya kondisi Arema yang membuat dirinya tidak bisa konsentrasi dalam pertandingan, ditambah ketiadaan Along yang menurut sebagai panutan dan mampu mengendalikan anak muda seperti dirinya. "Sudah tidak bisa konsen ke pertandingan karena kondisi tim yang carut marut dan bang Along juga sudah tidak ada", ujar Sunarto.

Sunarto juga mengatakan bahwa kondisi tim saat ini jauh dari kata ideal. Terutama untuk anak muda seperti dirinya yang masih butuh arahan dan bimbingan untuk jadi pemain profesional. Sunarto juga merasa tidak dihargai sebagai seorang pemain yang dibesarkan oleh Arema.

Sebagaimana diketahui bahwa Sunarto merintis karir sepakbola dari akademi Arema dan mulai angkat nama ketika Arema dilatih Robert Rene Alberts. Dia bersama Dendi Santoso, Alfarizi dan Fariz Bagus merupakan produk akademi Arema yang berhasil menembus tim utama Arema.

Lebih lanjut Sunarto mengatakan bahwa manajemen saat ini seakan lupa dengan faktor persaudaraan dan rasa satu jiwa dan lebih mementingkan sesuatu atas nama profesionalitas. "Manajemen sekarang berbeda ketika ada manajer Agung "gimen" Setyo yang sangat menghargai persaudaraan. Bukan seperti saat ini selalu mengedepankan profesional, tapi lihat sendiri seperti apa mereka mementingkan diri sendiri", tutupnya. (WK/Wearemania)

Sumber



Related Post:

Komentari

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar