Ibu Bunuh Bayi Kandungnya Demi Selamatkan Ribuan Jiwa

Diposting oleh Summer Coffee on Kamis, 02 Februari 2012

Terowongan bawah tanah di desa Cu Chi kini lebih dikenal sebagai tempat wisata sejarah yang menarik dan menantang. Namun, lorong bawah yang menjadi basis perjuangan milisi Vietcong dalam perang melawan Amerika Serikat (1959-1975) menyimpan sejumlah cerita kelam. “Banyak turis yang lebih mengagumi kisah heroik para pejuang Vietcong bersama dengan pasukan Vietnam dalam berperang melawan Prancis dan Amerika yang membantu Vietnam Selatan

Namun, ada sejumlah kenangan pahit dan penderita yang dirasakan sekitar 10 ribu pejuang dan warga yang harus berpuluh tahun tinggal di lorong sempit dan gelap,” kata Nhi Nguyen, seorang pemandu wisata di Kota Ho Chi Minh..

“Ibu itu terpaksa melahirkan di ruang bawah tanah. Namun, selayaknya bayi yang baru lahir, anak malang itu menangis kencang. Ini sangat berbahaya,” kata Nhi.
“Padahal tangis bayi itu bisa terdengar di atas permukaan tanah. Ini berisiko membuat pasukan Amerika mengetahui dan menyerang terowongan,” lanjut guide yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu.
Maka, ibu itu tidak ada cara lain menghentikan tangis anaknya selain membunuhnya. “Hidung bayi itu terus dia bekap sampai putranya tak bergerak lagi,” ujar Nhi.
Bagi para komandan dan pejuang Vietcong, langkah ibu Le merupakan tindakan heroik karena bisa menyelamatkan banyak jiwa dari serangan bom artileri dan pesawat tempur Amerika ke terowongan Chu Ci. Namun, perempuan itu menjadi sangat terpukul dan akibatnya fatal.
“Dia merasa sangat kehilangan atas kepergian putranya yang terpaksa dibunuh. Maka, setelah Vietnam bersatu dan merdeka pada 1975, ibu itu jiwanya terganggu lalu bunuh diri,” kata Nhi yang terbawa oleh kisah itu hingga sempat berurai air mata.

Bosnya, Hung Tran, mengungkapkan bahwa kisah itu kini selalu diutarakan para pemandu wisata setiap kali mereka mengantar para turis ke terowongan Cu Chi.
“Masih banyak lagi kisah yang menggambarkan pengorbanan para warga bawah tanah. Banyak di antara mereka yang mati akibat sanitasi buruk dan wabah penyakit. Belum lagi, terkena gigitan binatang dan serangga beracun yang hidup di bawah tanah,” kata Hung.
Selain itu, para warga juga terpaksa menggali terowongan baru yang lebih dalam untuk mencari sumber mata air. “Tindakan itu terpaksa mereka lakukan setelah Amerika merusak sungai Saigon dengan bom Napalm yang mencemari air,” kata Hung.

source:http://amazing.okabasi.com/ibu-bunuh-bayi-kandungnya-demi-selamatkan-ribuan-jiwa-dari-keganasan-tentara-usa/

Related Post:

Komentari

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar