“Segala sesuatunya sudah menjadi lebih buruk sekarang. Sampai – sampai saya merasa bahwa kita sudah sudah tiba pada akhir hubungan baik dan kerjasama. Saya memutuskan untuk tidak lagi tergantung kepada anda…” Abraham Lincoln
Surat itu di tulis Abraham Lincoln sebagai Presiden AS ke Horace Greely ( Tribune New York ) saat terjadi perang saudara di Amerika pada tahun 1864. Greely yang semula selalu mengeluarkan kritikan pedas, akhirnya dapat bekerjasama dengan sang Presiden. Namun, kesabaran Abraham Lincoln runtuh saat Greely memulai peperangan dengan sang Presiden.
Dengan menarik nafas panjang, Abraham Lincoln memutuskan hubungan dengan Horace Greely, yang dalam beberapa pekan menjadi orang terdekatnya. Sepanjang abad 19, tidak ada Presiden AS yang mampu mengendalikan pers sebaik Lincoln. Bahkan, Greely pun tidak dapat mempengaruhi opini publik seperti yang terjadi di masa kepemimpinan Abraham Lincoln.
Along Terlihat Ramah Kepada Aremania Licek Yang Ingin Berfoto Dengannya |
Sosok manusia yang mempunyai empati, emosi , kesabaran, dan kepekaan terhadap sesama manusia itu lah yang mengalir pada seorang pemain bola yang mempunyai nama Noh Alam Shah. Along – sebutannya Noh Alam Shah- yang dalam bahasa Cina berarti kakak itu benar-benar pergi dari Arema.
Along yang telah menjadi “ikon” di Arema selama beberapa tahun ini mengundurkan diri karena ketidakkonsistenya manajemen Arema yang baru. Kesabaran Along sebagai pemain profesional di Arema akhirnya terkoyak oleh keangkuhan manajemen Arema di bawah M Nur Dan Ancora.
Kapten AREMA |
Perjuangan sang “ kakak” terhadap pemain Arema dan Pelatih Milomir Selsija tidak mungkin dapat terhapus dalam diri pemain Arema lainnya. Dengan kesabaran dan Kepemimpinan yang ia miliki, “Kakak” telah menjadi sosok yang baik dalam menghubungan antara pemain dan manajemen Arema.
Sosok itu juga yang ditunjukkan sang “kakak” dalam setiap pertandingan Arema. Kepemimpinan, determinasi, dan kelihaiannya dalam membaca pertandingan sering membuat memutuskan kemandulan para pemain Arema untuk menciptakan gol.
Kecintaan terhadap Arema dibuktikan Along dengan menepis tawaran untuk bermain Sriwijaya, Persib ataupun di klub-kluh besar lainnya. Kesetiaan pemain Timnas Singapura itu terus berkobar meski kemelut di manajemen Arema menjadikan pemain sebagai korbannya.
Bonus yang tidak diberikan pada pemain, Fasilitas yang tidak terealisasi dari manajemen Arema ke pemain asing bukan menjadi alasan utama baginya untuk keluar dari Arema. Sang “pemimpin” terus melanjutkan kiprahnya bersama pemain Arema lainnya.
Tapi, ibarat Abraham Lincoln menghadapi Greely, kesabaran Along pun habis. Pemecatan Milomir Selsija dan ketidaknyamanan dalam tim Arema membuat ia memutuskan hubungan dengan Arema. “ Saya tetap Aremania. Dalam jiwa saya tetap Arema. Saya cinta Arema,” kata Along.
Dan, para pemain Arema pun kehilangan pemimpin yang di hormati selama ini. Kepergian Along menghilangkan roh permainan Arema dalam pertandingan melawan Persiba Bantul. Pemain sekelas Legimin Raharjo, yang mengganti peran Along di lapangan sejak kepemimpinan Abdurrahman Gurning, tak mampu berbuat banyak. Kegarangan dan kengototan Singo Edan untuk memenangkan pertandingan lenyap begitu saja.
Antonic Dejan yang memulai debutnya sebagai pelatih Arema hanya terdiam. “Saya tahu Along pemain bagus. Ia mempunyai komunikasi yang baik dengan para pemain Arema lainnya. Seharusnya Along mengundurkan diri setelah pertandingan melawan Persiba. Ini yang saya sesalkan pada along, “ ujar Dejan saat jumpa pers seusai dikalahkan Persiba di Stadion Gajayana.
Menurut Dejan, strategi yang diterapkan dalam permainan Arema cukup bagus saat menghadapi Persiba Bantul. Tapi, apa lah arti strategi dalam permainan jika tidak ada kerja keras dan determinasi untuk memenangkan pertandingan.
Lihatlah kesebelasan Argentina yang akhirnya tersungkur oleh Rumania 2-3 di perdelapan final piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Kembalinya sang bintang, Diego Armando Maradona, mampu membuat moral pemain Argentina untuk tampil mengesankan di babak penyisihan. Empat gol di sarangkan striker Gabriel Batistuta selama penyisihan.
Taktik dan strategi Bielsa, pelatih Argentina, berjalan dengan baik di lapangan sejak kembalinya sang maestro. Argentina yang lolos ke piala dunia 1994 melalui playoff dengan mempertemukan zona CONMEBOL dan OFC antara Argentina vs Australia itu sangat berterimakasih dengan Maradona .
Ya, hanya seorang Maradona, Argentina dapat mengembalikan kejayaan dan Kehancuran tim sepak bola Argentina di piala Dunia 1994. Sosok Maradona yang tidak tergantikan dalam tim Argentina memaksa Bielsa memanggilnya kembali dalam zona play off . Namun, Bielsa pun meradang saat Argentina kehilangan sang kapten saat melawan Rumania.
Gabriel Batisituta yang telah mencetak empat gol tidak dapat berbuat banyak tanpa kehadiran pemimpinnya. Begitu juga dengan para pemain bintang Argentina lainnya yang hanya bekerja di lapangan tanpa ada pemimpin yang dapat mengatur permainan. Kepiawaian Bielsa meracik strategi dalam pertandingan itu tampak sia-sia seiring dengan pelarangan Maradona bermain bola karena kasus doping.
Peristiwa itu lah yang terjadi tubuh Arema, Dejan yang pernah membawa timnas U-23 Hongkong Berjaya, tak dapat berkutik dengan kehilangan Noh Alam Shah. Kepemimpinan, kesabaranan, dan empati yang dikodratkan pada pemain yang bernama Noh Alam shah tidak ditemukan oleh Dejan pada pemain Arema lainya.
Semangat pemain, menurut Dejan, terpengaruh dengan kepergian sang “ Kakak”. Karakter permainan Arema yang keras hilang seiring dengan kepergian pemimpinnya. Dejan pun berharap pemain Arema dapat cepat menemukan kembali pemimpin selayaknya Along di tubuh tim Arema.
Tidak hanya seorang Antonic Dejan, Aremania pun merindukan kepemimpinan Along. Puluhan spanduk dukungan terhadap Along terpampang di Stadion Gajayana. Mereka berharap Along kembali untuk Arema karena Arema butuh seorang pemimpin.
“ Aremania need U, Captain.. We’ll see U again” begitu salah satu spanduk itu tertera di Stadion. Ya, semoga Noh Alam Shah kembali dan memberikan yang terbaik bagi Arema. Bukan hanya Aremania, Walikota Malang, Peni Suparto pun ingin mengembalikan keduanya dalam Arema.
"AREMANIA Still Need You Captain, WE WILL SEE YOU AGAIN.." |
Dalam sesi wawancara, Peni mengutarakan tekadnya untuk mengembalikan Milomir Selsija dalam tubuh Arema. Kehilangan Milomir Selsija merupakan kehilangan pelatih yang baik dalam strategi , tapi kehilangan Along akan merusak tim Arema.
Karena kepemimpinan Noh Alam Shah tidak akan dapat digantikan dengan mendatangkan pemain bintang lainnya. Karena kepemimpinan tidak dapat dibeli dengan uang. Karena kepemimpinan merupakan kodrat dari yang Kuasa. Dan, Along dikodratkan untuk menjadi pemimpin Arema untuk IPL saat ini.
Sumber
Di tulis oleh : Akhmad Jamaludin – Pemred WartaMalang.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar