Along (kiri) dan Zulkifli (Foto:Wearemania) |
Ada 3 mantan pemain Arema yang membela Persib Bandung, mereka adalah Zulkifli, Noh Alam Shah, Dan Marcio Souza. Namun ketiganya mendapatkan perlakukan berbeda dari 25ribuan Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan Malang.
Sambutan bernada "buuuuuuu..." langsung ditunjukkan ke awak Persib Bandung, terutama kepada pemain yang merupakan mantan Arema. Namun itu hanya sebentar, karena ribuan Aremania langsung bernyanyi untuk mendukung dan menyemangati punggawa Arema yang ketika itu masih melakukan pemanasan di lapangan bagian utara.
Spanduk-spanduk sebagai penjatuhan mental terbentang di seluruh penjuru stadion Kanjuruhan. Seperti, "Pengkhianat - Siapa Yang Berkhianat Akan Berjalan Sendiri". Termasuk juga tulisan yang agak keras di tribun utara "Go To Hell Marcio-Along, Sampah"
Dari ketiga pemain, Marcio dan Zulkifli oleh Robby, pelatih Persib Bandung dimainkan sebagai starting line up. Sementara itu, mantan kapten Arema Noh Alam Shah duduk di bench. Sebelumnya, memang tidak ada yang salah dan mungkin bagian dari strategi dimana Persib selalu kalah di tiga pertandingan terakhir.
Namun ketika Aremania menyanyikan lagu-lagu penyemangat sebelum laga, Noh Alam Shah yang melakukan pemanasan sendiri bersama pemain cadangan lain menitikkan air mata. Tak ingin dilihat oleh awak media, dia pun segera membasuh mukanya dengan Aqua supaya tidak kelihatan.
Dari sinilah tanda-tanda jika Noh Alam Shah tidak akan dimainkan mulai muncul. Sama seperti ketika Arif Suyono dulu yang membela Sriwijaya yang tidak pernah bermain melawan Arema di kandang Arema.
Spanduk bergambar Marcio yang dibakar |
Di awal babak itu pula, di tribun utara, bendera Aremania yang sempat eksis di putaran pertama bergambar Marcio Souza dibakar. Begitu juga dengan jersey Arema yang bertuliskan Marcio. Nampaknya Aremania memang benar-benar kesal terhadap gaya main Marcio yang terlihat mencari gara-gara dan terkesan memprovokasi.
Finally.. Kejadian yang membuat haru adalah di akhir pertandingan. Tepatnya 5 menit sebelum bubar. "Terima kasih terima kasih.... Nooohhh Alam Shaaah..Atas Jasamu, juara liga". Nyanyian Aremania itu diteriakkan berulang-ulang oleh seluruh suporter yang ada didalam stadion, yang membuat Along langsung terlihat meneteskan air mata di bangku cadangan. Tentu ini menjadi sebuah kemakluman karena Along dan Zulkifli termasuk skuad "The Dream Team Arema" ketika membawa Arema meraih juara 2 musim lalu.
Usai pertandingan dengan penuh haru Along dan Zulkifli menghampiri Aremania yang terus bernyanyi mengelu-elukan mereka. Zulkifli dan Along pun tak kuasa menahan tangis bersama sang dirijen Aremania, Yuli Sumpil mereka terlihat penuh emosional. Mereka dipeluk, dimintai foto, dimintai jersey oleh Aremania. Bahkan keduanya tidak sempat berkomentar apapun mengingat sisi emosional yang begitu dalam antara pemain dan suporter.
Along saat menuju ruang ganti |
Sampai lorong menuju ruang ganti, Alam Shah masih dalam suasana haru.
Sementara itu, Marcio langsung menuju ke ruang ganti usai pertandingan. Top skor Arema di Indonesia Super Liga itu seolah tidak punya ikatan apapun dengan Aremania. Karena itu pula, dia juga mendapatkan perlakuan berbeda di luar 90 menit ataupun sepanjang pertandingan.
Akhir kata.. Inilah bukti bahwa sepak bola bukan hanya soal urusan mencetak gol ataupun meraih kemenangan. Sepak bola juga memiliki hati. Memilik sisi emosional yang erat antara suporter dan sang pemainnya. Entah itu murni karena hati mereka atau hanya karena ingin dilihat orang. Tapi apapun itu, Kami Aremania tetap menganggap kalian adalah legends. Kalian datang berseragamkan klub lain kali ini. Tapi dihati kami jersey atau seragam kalian masih sama. Yaitu Arema.
YOU ARE LEGENDS BOYS..
GOD BLESS YOU ZUL and SUPER ALONG..
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar